Kasus Olga, Penyebab Olga Syahputra tidak diperbolehkan tampil di acara tv




Kasus Olga, Penyebab Olga Syahputra tidak diperbolehkan tampil di acara tv - Nama Olga menjadi salah satu komedian termahal di Indonesia.
Kemunculan Olga Syahputra di dunia hiburan memang penuh kesan. Olga yang sejak kecil telah bergabung dengan Lenong Bocah tersebut, berjuang untuk mengubah nasibnya. Perjuangannya tersebut berhasil dan membuat haru biru pemirsa televisi dan pembaca media.

Sejak saat itulah nama Olga melejit sebagai komedian papan atas dengan honor selangit. Namun dibalik kesuksesannya itu, Olga kerap kali menuai kontroversi dengan berbagai banyolannya yang dianggap melecehkan, menghina dan menyakiti pihak lain.

Banyak protes bermunculan 'merepotkan' Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang tercatat dua kali memberikan teguran. Beritasatu.com mencatat sejumlah banyolan Olga yang menjadi kontroversi dan ramai diberitakan media.

1. Tahun 2009, KPI pernah menegur Olga Syahputra lantaran latah mengucapkan kata yang berkonotasi porno, yakni alat kelamin pria. Meski tidak sengaja diucapkan karena latah, pihak KPI meminta Olga untuk mengontrol ucapannya saat memandu acara Dahsyat yang tayang di RCTI.

2. Medio Juni 2010, Olga pernah 'bermasalah' dengan para personel Five Minutes. Sebuah insiden 'pengusiran' dilakukan Olga saat Richie, sang vokalis hendak menyanyian lagu 'Happy Birthday' untuk Sindo. Richie merasa dipermalukan, terlebih saat manggung Olga dan rekan-rekannya malah bercanda di atas panggung dan salah menyebut nama band mereka menjadi The Titans.

"Kita merasa dipermalukan sebagai anak band," jelas Ricky salah satu personel Five Minutes saat itu. Protes personel Five Minutes dijawab Olga dengan ucapan maaf. "Gue enggak ada maksud. Gue kalau bercanda memang suka kata-kataan," jawab Olga saat itu.


3. Menyinggung Yuni Shara
Olga Syahputra sempat menyinggung Yuni Shara saat menjadi bintang tamu Dahsyat. Yuni yang diketahui berpacaran dengan Raffi, salah satu pembawa acara Dahsyat datang memenuhi undangan program tersebut untuk memberikan kejutan bagi Raffi yang sedang berulang tahun.

Namun candaan dan celetukan Olga serta teman-temannya diakui Yuni sempat membuat hatinya miris.

4. Menyinggung korban perkosaan
Banyolan Olga Syahputra tentang korban perkosaan di ulang tahun Trans Corp tahun lalu sempat membuat heboh pemberitaan nasional. Apalagi saat itu tengah marak kejahatan perkosaan di dalam angkutan umum.

Kejadian bermula saat Olga sedang bercanda dengan Sule, Olga mengucapkan kalimat yang dianggap menyinggung korban perkosaan. "Olga, kenapa lu jadi suster ngesot," pancing Sule. "Sepele, diperkosa supir angkot," jawab Olga.

Banyolan konyol tersebut membuat organisasi Lentera Merah melaporkan Olga ke KPI. Oleh KPI, Olga kemudian dipanggil dan diberikan arahan untuk tidak melakukan hal serupa. Ia bahkan sempat mendatangi kantor KPI di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Jumat (23/12) tahun lalu.

"Ini buku P3 (Pedoman Perilaku Penyiaran), gue disuruh baca. Tadi gue dijelaskan tentang peraturan-peraturan penyiaran," ujar Olga saat itu.

5. Pelecehan terhadap simbol umat Hindu di Wayang Bandel
Di program yang ditayangkan Trans TV tersebut, Olga bermain bersama Jessica Iskandar, Ayu Dewi dan Yadi Sembako. Para pemerannya mendapatkan protes dari umat Hindu lantaran dianggap melecehkan simbol agama mereka dengan kata-kata yang kasar dan visualisasi yang jauh dari nilai-nilai kepatutan.

The Hindu Center of Indonesia mengirimkan surat protes kepada pihak lembaga penyiaran yang bersangkutan serta melaporkan hal tersebut ke KPI. Namun KPI tidak memberikan teguran bagi artis termasuk Olga yang hanya mengikuti skenario yang telah ditetapan.

Salah satu yang mengundang ketersinggungan umat Hindu adalah dialog antara Sang Dursasana ingin menawar Dewi Draupadi dengan visualisasi pelecehan secara raga. Lalu ada juga dialog tentang keinginan menawar harga Istana Indraprasta, itu hal yang sangat tidak patut menurut umat Hindu.

Masalah tersebut segera terselesaikan lantaran pihak Trans TV langsung menanggapi somasi tersebut.

6. Dianggap melecehkan dan menghina lawan mainnya di acara sahur
Saat Ramadhan tahun lalu, Olga mengisi program Saatnya Kita Sahur (SKS) yang ditayangkan Trans TV. Saat itu Olga berpasangan dengan Minus.

Minus selalu menjadi bahan candaan Olga yang dianggap diungkapkan dengan kata-kata yang tidak pantas, seperti 'kayak botol kecap, dodol condet, badan lu bau sangit, celengan ayam, kandang ayam, sarang semut, kulit jengkol' dan sejumlah kata-kata lainnya.

7. Dianggap menghina dan melecehkan penonton
Belakangan Olga juag disorot lantaran kerap dianggap melecehkan dan menghina orang lain. Seperti yang terjadi saat program Dahsyat, Rabu (20/6). Olga meminta seorang penonton untuk berdiri. ia lalu 'dicela' Olga karena bentuk fisiknya. Ia membandingkan dengan salah satu bintang tamu saat itu, penyanyi Giselle. "Kalau dia (Giselle) mah lahir dari rahim ibunya, kalau lo dikebutin kayak bangs*t," ujar Olga saat itu.

Memang belum ada tuntutan dari 'korban' celaan Olga tersebut. Namun aksinya itu mendapatkan banyak protes dari masyarakat melalui situs jejaring sosial dan ramai ditulis media.

8. Dianggap melecehkan ucapan 'Assalamualaikum'
Olga yang menjadi pemandu acara program Pesbukers di ANTV melontarkan kata-kata yang dianggap melecehkan ucapan salam umat Islam yakni 'Assalamualaikum'.

Ceritanya bermula Selasa (19/6), saat itu Saat itu Julia Perez sedang menerima telepon di studio. Jupe, sapaan akrab Julia Perez mengucapkan 'Assalamualaikum', namun Olga berkelakar dengan mengatakan,"Lu Assalamualaikum terus ah, kayak pengemis lu."

Secara tidak langsung, Olga menyebut kalimat salam umat Islam tersebut sebagai ucapan pengemis.

Mungkin maksudnya adalah bergurau agar penonton tertawa, Namun Olga rupanya tidak sadar, jika candaannya tersebut dianggap telah melecehkan salah satu umat. Banyak orang yang langsung mengadu ke situs KPI dan mendesak agar Olga segera diberikan tindakan tegas.

Seperti yang ramai diberitakan, candaan Olga Syahputra tersebut juga telah menuai protes dari Front Pembela Islam (FPI), sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis agama yang kerapa bertindak keras terhadap hal-hal yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama yang mereka anut.

Ketua DPD FPI DKI Habib Salim Bin Umar Al Attos atau yang akrab disapa Habib Selon dengan nada murka mengatakan jika Olga telah melecehkan Islam bahkan menganggap sudah tidak berhak hidup di muka bumi.

"Kami tidak akan tinggal diam, sebelum Olga minta maaf kepada umat Islam," tegas Habib Selon seperti yang diberitakan sejumlah media.


Category Article

What's on Your Mind...

Diberdayakan oleh Blogger.