Home > Budaya > Mantra, Jenis Puisi Tradisional Tertua
Mantra, Jenis Puisi Tradisional Tertua
Posted on Rabu, 07 April 2010 by Algoritma Google Penguin
Melanjutkan postingan di Label Budaya khususnya tentang jenis jenis puisi tradisional, sesudah Talibun, Seloka, dan Wangsalan; di postingan ini menginjak ke jenis selanjutnya, yaitu MANTRA. Dan memang yang namanya Mantra ini mungkin adalah kata bahasa yang sudah tidak asing lagi di telinga, Namun kayaknya bukan sebagai jenis puisi tradisional, cenderung ke sebatas makna jampi2, rapalan doa yang mungkin tak terkategorikan sebagai puisi atau malahan Mantranya Anggun C Sasmi.
Yang Jelas Mantra yang dimaksud disini atau definisi ataupun arti mantra adalah bentuk puisi tradisional yang tertua, yang tumbuh dan berkembang secara lisan dari mulut ke mulut. Yang merupakan ucapan sakti dukun atau pawang. Yang berciri menggunakan bahasa yang tidak mudah dipahami atau malahan bahasanya tak punya arti yang setidaknya dalam ukuran bahasa sebagai alat komunikasi.
Mantra diterima secara pasif dari orang lain tanpa di iringi oleh keinginan atau keharusan memahami artinya; yang penting adalah khusuk dalam pengucapan dan kemanjurannya. Oleh sebab itu, Mantra memberi warna yang khusus dibanding jenis puisi tradisional lainnya, karena tak memberi pesan ataupun makna khusus dan perlu menyikapinya secara khusus pula yaitu dengan menerima kehadiran mantra dalam dunia sastra tradisional Kita.
Suatu ciri khas mantra adalah ia mementingkan irama dan repetisi, yang mungkin menjadi alat untuk mencapai efek magis dan emosional. Cirinya yang lain adalah hampir tidak mempersoalkan tentang kehidupan atau nilai nilai karena mantra memang berada dalam suatu lingkup dunia gaib atau dunia misteri.
Sebagai Gambaran bentuknya Mantra ada baiknya saya ambilkan contoh Mantra yang dikutip dari Nursinah Supardo(1961); yang merupakan jenis mantra yang dibacakan sewaktu orang menabur benih di sawah.
Seri Dangomala! Seri Dangomala
Hendak kirim anak sembilan bulan
Segala Inang, segala pengasuh
Jangan diberi sakit jangan beri demam
Jangan beri ngilu dan pening
Kecil menjadi besar
Tua menjadi muda
Yang tak sama dipersama
Yang tak kejap diperkejap
Yang tak hijau diperhijau
Yang tak tinggi dipertinggi
Hijau seperti air laut
Tinggi seperti bukit kap
Mantra ini diucapkan oleh pawang dengan cara dan perilaku yang diterima si pawang dari orang lain yang mengajarimya mengenali mantra tersebut. Mantra ini dibacakan dengan maksud agar benih yang tumbuh menjadi benih yang baik tumbuhnya dan nanti akan menghasilkan padi yang banyak.(dari berbagai sumber)
Dan sebagi penutup saya alias Achen ini mengucapkan makasih tuk Mbak DELIA4ever atas awardnya, Yang maaf saya mengambilnya cuma satu, karena yang 2 lainnya keknya udah pernah dipajang.
Salam....
Yang Jelas Mantra yang dimaksud disini atau definisi ataupun arti mantra adalah bentuk puisi tradisional yang tertua, yang tumbuh dan berkembang secara lisan dari mulut ke mulut. Yang merupakan ucapan sakti dukun atau pawang. Yang berciri menggunakan bahasa yang tidak mudah dipahami atau malahan bahasanya tak punya arti yang setidaknya dalam ukuran bahasa sebagai alat komunikasi.
Mantra diterima secara pasif dari orang lain tanpa di iringi oleh keinginan atau keharusan memahami artinya; yang penting adalah khusuk dalam pengucapan dan kemanjurannya. Oleh sebab itu, Mantra memberi warna yang khusus dibanding jenis puisi tradisional lainnya, karena tak memberi pesan ataupun makna khusus dan perlu menyikapinya secara khusus pula yaitu dengan menerima kehadiran mantra dalam dunia sastra tradisional Kita.
Suatu ciri khas mantra adalah ia mementingkan irama dan repetisi, yang mungkin menjadi alat untuk mencapai efek magis dan emosional. Cirinya yang lain adalah hampir tidak mempersoalkan tentang kehidupan atau nilai nilai karena mantra memang berada dalam suatu lingkup dunia gaib atau dunia misteri.
Sebagai Gambaran bentuknya Mantra ada baiknya saya ambilkan contoh Mantra yang dikutip dari Nursinah Supardo(1961); yang merupakan jenis mantra yang dibacakan sewaktu orang menabur benih di sawah.
Seri Dangomala! Seri Dangomala
Hendak kirim anak sembilan bulan
Segala Inang, segala pengasuh
Jangan diberi sakit jangan beri demam
Jangan beri ngilu dan pening
Kecil menjadi besar
Tua menjadi muda
Yang tak sama dipersama
Yang tak kejap diperkejap
Yang tak hijau diperhijau
Yang tak tinggi dipertinggi
Hijau seperti air laut
Tinggi seperti bukit kap
Mantra ini diucapkan oleh pawang dengan cara dan perilaku yang diterima si pawang dari orang lain yang mengajarimya mengenali mantra tersebut. Mantra ini dibacakan dengan maksud agar benih yang tumbuh menjadi benih yang baik tumbuhnya dan nanti akan menghasilkan padi yang banyak.(dari berbagai sumber)
Dan sebagi penutup saya alias Achen ini mengucapkan makasih tuk Mbak DELIA4ever atas awardnya, Yang maaf saya mengambilnya cuma satu, karena yang 2 lainnya keknya udah pernah dipajang.
Salam....
Category Article Award, Budaya
Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Archive
-
▼
2010
(1465)
-
▼
April
(95)
- Lirik Lagu The Sister - Ku Sedang Jatuh Cinta
- Lirik Lagu Marvells - Sikeras Hati
- Lirik Lagu Vierra - Jadi Yang Kuinginkan
- Lirik Lagu Cupid Band - Tolong Dong Sayang
- Kepada Melati dan Mawar
- Lirik Lagu Gita Gutawa – Selamat Datang Cinta
- Lirik Lagu NumberOne - Ku Akui
- Lirik Lagu Vienna - Lemah Bila Tanpamu
- menyambut 1000 postingan Fanny Fredlina, Sekedar m...
- Lirik Lagu Goliath Band - Aduh Ampun
- Lirik Lagu Goliath Band - Kesucianmu
- Lirik Lagu Goliath Band - Jangan Susah Jangan Bingung
- Lirik Lagu Goliath Band - Bawa Kau Pergi
- Lirik Lagu Goliath Band - Tinggal Seribu
- Lirik Lagu Naima - Wanita Tanpa Cinta (WTC)
- Namamu N.E.Y.
- Lirik Lagu Nedia Band - Kembali
- Lirik Lagu Mytha Mamamia - Tentang Mimpiku (OST Ar...
- Lirik Lagu Rossa - Memeluk Bulan
- Lirik Lagu Clorophyl - Baru Saja Jatuh Cinta
- Lirik Lagu Cosmic - Lirih
- Lirik Lagu Antik Band - Dia Atau Dia
- Lirik Lagu Legna Band - Ya Ya Ya
- Inversi dalam Puisi
- Lirik Lagu Alexa Band - Sampai Nanti
- Lirik Lagu Soulful Corp – Ketika Kau Menyapa (OST ...
- Lirik Lagu Vidi Aldiano - Jiwaku Terang Di Malam Itu
- Lirik Lagu Solitaire Addict - Segalanya Bagimu
- Lirik Lagu Ecoutez - Sakit
- Lirik Lagu Ajeng - Saat Kau Tak Disini
- Lirik Lagu Bean Band - Dariku Untukmu
- Lirik Lagu Almost D'va - Sumpah
- Lirik Lagu Project Pop - Don't Lie
- Lirik Lagu ST 12 – Sesuatu Yang Mati
- Lirik Lagu ST 12 - Gerhana
- Lirik Lagu Geisha – Pilihan Hatiku
- Lirik Lagu Gruvi – Nafsu Cinta
- Lirik Lagu Kahitna – Mantan Terindah
- Lirik Lagu Blueshine Band – Lelah (Manusia Munafik)
- Lirik Lagu Samsons - Percuma
- Lirik Lagu T2 - Ku Punya Pacar
- Cendrawasih Merah, Cendrawasih Biru
- Lirik Lagu Acha Septriasa - Makna Cinta (Ost. Mene...
- Lirik Lagu Angkasa Band - Setia Itu Menyakitkan
- Lirik Lagu Mosquito Band - Bunga Terindah
- Lirik Lagu Sherina – Pergilah Kau
- MeatLoaf-Objects in the Rear View Mirror May Appea...
- Lirik Lagu Muach Band ft Gading Marten - Gak Kuku
- Sajak Cerita Buah Surga
- Lirik Lagu ST 12 – Aku Terjatuh (Ost Sinetron Arini)
- Lirik Lagu ST 12 – Cintailah Aku
- Lirik Lagu New Peterpan – Kau Yang Ku Inginkan
- Lirik Lagu Ogan - Hidup Hanya Sekali
- Lirik Lagu Charly's Angels - Up To You
- Lirik Lagu Zigaz - T.A.R (Teman atau Ratu)
- Lirik Lagu Wali Band – Puaskah
- Bunga Putih, Bunga Kamboja
- Lirik Lagu ST 12 - Jangan Tinggalkan Aku (JTA)
- Lirik Lagu ST 12 - Coba Lihat Aku
- Lirik Lagu ST 12 - Cinta Dalam Hati
- Lirik Lagu ST 12 - Sahabat
- Lirik Lagu ST 12 - Bangsaku
- Tag Aulawi Ahmad (De Javu)
- Lirik Lagu Sembilan Band - Cinta Terlarang
- Sajak Kenangan Rumput
- Lirik Lagu Nindy ft Human - Jangan Lama Lama
- Lirik Lagu Ello - Benci Tapi Rindu
- Lirik Lagu Astrid - Tentang Rasa
- Lirik Lagu Seurieus Band - Cinta Itu Sudah Mati
- SuratanMu
- Sepotong Sajak Malam
- Lirik Lagu Sagita Band - Bunga Rasa
- Lirik Lagu Petir Band - Aku Sakit
- Lirik Lagu Shinta Bachir - Cari Duit Lagi
- Lirik Lagu Signals Band - The One
- Lirik Lagu Oscar Band - Astaga
- Mantra, Jenis Puisi Tradisional Tertua
- Lirik Lagu Judika - Setengah Mati Merindu
- Lirik Lagu Project Pop - Distek
- Lirik Lagu Inside Band - Mimpi
- Lirik Lagu Numata - Takkan Rela
- Lirik Lagu Cinta Laura - Let Me Go
- Lirik Lagu Cinta Laura - Guardian Angel
- Lirik Lagu Cinta Laura - We Can Do It
- Sajak Kepala Tiga (SKT)
- Lirik Lagu Cinta Laura - Shoot Me
- Lirik Lagu Angkasa Band - Datang Dan Hilang (seper...
- Lirik Lagu Checyl - Sumpah Aku Cinta Mati
- Lirik Lagu Alyssa Soebandono - Cerita Cinta Kita
- Lirik Lagu Afgan - Rumahmu Jauh
- Lirik Lagu Anang feat Syahrini - Cinta Terakhir
- Sajak Menakar Nikmat (SMN)
- Lirik Lagu Gecko Band - Pasti Cemburu
- Dua Buah Sajak
- Lirik Lagu Defietje - Ku Salah Menilai
-
▼
April
(95)