Seloka:Sebuah Puisi Tradisional Indonesia

Bentuk puisi tradisional selain talibun yang pernah ditampilkan di a-chen blog ini adalah Seloka.
Bila ciri2 talibun adalah mirip pantun namun lebih dari 4 baris, bisa 6, 8, 10 atau lebih; sedang yang namanya seloka ini merupakan pantun berantai atau pantun berkait.
jadi berisi 4 baris dalam tiap baitnya, dan terdiri dari beberapa bait.
Ciri khas Seloka ini adalah baris kedua pada bait pertama menjadi baris pertama pada bait kedua; baris keempat pada bait pertama menjadi baris ketiga pada bait kedua.
Dan keknya biar tambah jelas, ada asyiknya bila pakai contoh seloka.
ehm, yang seperti ini:

Bunga mawar cempaka biru
Bunga rampai didalam puan
tujuh malam semalam rindu
belum sampai padamu tuan

Bunga rampai didalam puan
ruku ruku dari peringgit
belum sampai padamu tuan
rindu saya bukan sedikit

ruku ruku dari peringgit
teras jati bertalam talam
rindu saya bukan sedikit
nyaris mati semalam malam

Teras jati bertalam talam
kapal berlabuh di lautan sisi
nyaris mati semalam malam
bantal di peluk saya ditangisi (sumber seloka:Anatomi Sastra_Prof.atar Semi, hal 148)

Nah, jadi begitulah yang namanya seloka.
Intinya bila dilihat dari bentuk tunggalnya, seloka adalah pantun. Sedang yang membuat beda adalah rangkaian yang unik dari bait2 tersebut. Gitu.

Ehm, dan biasanya seloka ini tercipta sebagai suatu bentuk dialog antara pemuda dan pemudi yang sedang dirundung asmara.

Salam, moga bermanfaat....^______^

tag: budaya indonesia, talibun


Category Article ,

What's on Your Mind...

Diberdayakan oleh Blogger.