Talibun, Sebuah Puisi Lama.

Kemarin Aku baca baca tentang sastra.
Tentang sastra puisi tepat nya.
Di buku itu disebutkan tentang macam2 puisi lama.

Dari sekian yang ada, aku tertarik dengan talibun atau sesoma.

Akhirnya, untuk lebih lengkapnya aku cari situs2 yang membahasnya.
Dari wikipedia, hingga yang lainnya.

Di situ dijelaskan bahwa talibun dalah prosa lama seperti pantun tapi beda.
Pantun 4 baris isi dan sampiran, talibun 6 sampai 20 baris isi dan sampiran.
Talibun haruslah genap barisnya. yang 6 baris bersajak a-b-c a-b-c yang 8 baris a b c d - a b c d . Sama seperti pantun baris pertama ke 3 atau ke 4 adalah sampiran dan baris selanjutnya adalah isi. Demikian seterusnya aturan talibun ini.

Seperti yang di ungkapkan wikipedia ciri talibun seperti ini:
- Ia merupakan sejenis puisi bebas
- Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian
- Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci
- Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
- Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya
- Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang berirama seperti pengulangan dll)
- Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara
- Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita penglipur lara

Biasanya talibun ini bertema tentang manusia, benda, gejala, kondisi, situasi,perasaan, atau tradisi.

Karena aku belum bisa ber talibun ria. Ada baiknya sebagai gambaran tentang talibun ini, Kita simak contohnya dari situs ini

Selasih di rimba Jambi
Rotan ditarik orang pauh
Putus akarnya di jerami
Kasih pun baru dimulai
Tuan bawa berjalan jauh
Itu menghina hati kami.

sumber bacaan: wikipedia, linguafranca, books.google


Category Article ,

What's on Your Mind...

Diberdayakan oleh Blogger.