TIPS OTOMOTIF

TIPS PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RAWAT INJEKSI BIAR TETAP AKSI
Servis rutin mesin injeksi dapat difokuskan di seputar sistem pasokan bahan bakar dan udara.
Salah satu pertimbangannya menilik kualitas bahan baker di tanah air yang tak menentu. Langkah
ini sebaiknya dilakukan rutin setiap 5.000 km.
Komponen utama terdiri dari filter bensin, filter udara, pompa bahan baker, throttle body (skep
injeksi) dan nosel/injector. Lima bagian tadi yang menentukan kelangsungan hidup sebuah sistem
injeksi.
FILTER BENSIN
Perawatan dimulai dari filter bensin. “Kita tak
pernah tahu tangki dalam kondisi kotor atau
bersih, apalagi untuk mobil tahun lawas,”
ungkap Taqwa S. Swasono, mekanik
bengkel Garden Speed.
Maka itu bersihkan filter bensin dengan
bantuan angina bertekanan tinggi. Umumnya
komponen ini terletak di ruang masin dan
terbuat dari logam. Jika sudah terlalu kotor,
sebaiknya diganti batu.
Jika dibiarkan berlanjut, kerusakan bisa merembet pada pompa bensin. Indikatornya, suara berisik
dengan nada tak stabil. “Pompa injeksi sangat mahal, jadi harus telaten merawat,” urai Taqwa
yang mendalami mesin injeksi.
NOSEL INJEKTOR
Nosel penyemprot bensin juga wajib
dibersihkan. Maksudnya agar arah dan bentuk
semprotannya ideal. Kualitas bensin yang
rendah menyebabkan lubang nosel yang
ukurannya sangat kecil tersumbat
kerak/kotoran. Semprotan bensin jadi kacau
dan debitnya berkurang. Akibatnya, putaran
mesin pincang dan tarikan mberebet.
Tak perlu bongkar nosel, cukup campurkan
larutan kimia pembersih ke tangki bensin.
Bensin dan larutan kimia ini akan bersenyawa
dan mengalir ke nosel untuk mengikis kotoran.
Di pasaran sudah banyak produk yang berguna
untuk itu. Lakukan secara rutin agar tak perlu
ganti nosel baru.
THROTTLE BODY
Skep injeksi atau throttle body (TB) juga rentan kotor. Gejalanya, tarikan kurang responsive.
Bahkan jika kotoran sudah menumpuk di TPS (Throttle Position Sensor) bisa menyebabkan putaran
meisn pincang saat stasioner.
Sumber kotoran berasal dari udara yang terhisap ke ruang baker. Oleh karena itu, kebersihan TB
bergantung pada perawatan filter udara. Bersihkan TB memakai cairan semprot yang banyak dijual
di toko onderdil/perkakas. Pilih yang direkomendasi untuk mesin injeksi.
Caranya dengan menyemprotkan lewat mulut skep TB sembari mesin dinyalakan stasioner. Jaga
putaran mesin agar tidak mati, sehingga cairan pembersih bisa masuk ke seluruh celah skep.
Proses ini sekaligus berfungsi membersihkan ruang baker.
Semprotkan satu kaleng cairna pembersih kemudian matikan mesin sekitar 10-15 menit. Lanjutkan
dengan menyalakan mesin kembali dan mainkan putaran mesin hingga rpm tinggi 6.000-6.500
rpm). Sisa kotoran atau kerak di TB dan ruang baker akan terbuang bersama asap knalpot.
Jika mesin dilengkapi sensor yang mengontrol aliran udara, jangan lepas saluran intake.
Semprotkan cairan pembersih lewat lubang hawa (breather) di saluran intake. Selanjutnya ikuti
prosedur serupa di mesin yang tak punya sensor aliran udara.
Usai itu, periksa filter udara agar langkah pembersihan TB dan ruang baker tak mubazir. Bersihkan
dengan angin bertekanan tinggi dari arah belakang atau ganti jika sudah terlalu kotor. “Usahakan
memakai pasrts asli agar flow (aliran, red.) udara bagus.
SETEL CO
Tak kalah penting, lakukan proses penyetelan CO
(karbon monoksida) sebagai penutup rangkaian
perawatan ringan ini. Manfaatkan alat engine
analyzer sebagai alat pengukur.
Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui proses
pembakaran di mesin, apakah sudah efisien atau
tidak. Nilai CO ideal harus dibawah 1 persen. Jika
tiak, lakukan penyetelan ulang di sistem pasokan
bensin, udara dan pengapian.


Category Article ,

What's on Your Mind...

Diberdayakan oleh Blogger.